Polusi Udara di Jakarta: Inikah Saatnya Kamu Memiliki Motor Listrik?

Akhir-akhir ini, kita sering mendengar berita tentang maraknya polusi udara di Jakarta dan daerah metropolitan lainnya di sekitar ibu kota. Tak mengherankan, karena fenomena ini bisa berdampak pada kualitas hidup kita, terutama dari segi kenyamanan dan kesehatan.
Bahkan, seiring dengan berjalannya waktu, kondisi polusi di Jakarta justru bertambah parah. Lantas, seperti apakah indikator polusi yang perlu diwaspadai, dan adakah hal yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya?
Polusi Udara di Jakarta Makin Parah dan Membahayakan Jiwa
Menurut pemantauan BMKG, indeks polusi udara di berbagai kota besar tanah air, terutama DKI Jakarta, terus naik. Sementara itu, kebersihan udara semakin menurun. Bahkan, hal ini dibenarkan oleh pernyataan dari Direktur Pengendalian Pencemaran Udara dalam Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Luckmi Purwandari. Menurut beliau, angka polusi Jakarta selalu meningkat dari bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2023.
Tak hanya itu, jumlah partikulat PM2.5 dari debu dan asap kendaraan di Jakarta per tanggal 18 Agustus 2023 lalu sudah 9 kali lebih tinggi daripada batas yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karena itu juga, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan bahkan kematian karena penyakit tersebut di ibu kota juga semakin meningkat.
Namun, efek buruk polusi udara tidak terbatas pada masalah fisik saja. Justru, hal ini bisa berdampak bagi kesehatan mental karena untuk menghindari polusi, orang-orang enggan keluar dari rumah untuk berolahraga, berjemur di bawah matahari, dan bersosialisasi. Padahal, ketiga aktivitas ini sangat penting untuk mencegah timbulnya rasa kesepian dan kecemasan berlebih akibat isolasi diri.
Indikator Polusi Udara
Namun, bagaimanakah para ahli bisa menentukan apakah kualitas udara di sebuah tempat baik atau buruk? Ada indikator polusi udara yang menjadi referensi untuk berbagai negara di dunia. Sederhananya, indikator ini menghitung jumlah partikulat PM2.5, PM10, dan emisi karbon monoksida (CO) di suatu daerah. Hasil angka indeks tersebut akan berkisar antara 0 (sangat bersih) sampai 200 ke atas (sangat berbahaya).
Jadi, seperti apakah angka indikator polusi di Jakarta akhir-akhir ini? Berdasarkan hasil pemantauan secara real-time oleh website IQAir, angka polusi Jakarta mencapai 167 atau tidak sehat. Bahkan, Jakarta menempati peringkat ketiga dalam daftar kota yang paling terdampak oleh polusi di dunia menurut IQAir setelah Doha, Qatar dan Dubai, Uni Emirat Arab.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan?
Untuk mengatasi efek lanjutan yang lebih parah dari polusi udara di ibu kota, pemerintah memang telah menjalankan sejumlah inisiatif. Akan tetapi, bukan berarti kita hanya bisa berdiam saja. Justru, kalian bisa change the game dengan langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana caranya?
Pertama, kita bisa mulai dulu dari rumah. Misalnya memastikan konsumsi listrik di rumah terjaga sesuai kebutuhan, hal ini bisa dilakukan dengan mematikan lampu di siang hari dan alat elektronik ketika tidak digunakan. Kemudian, untuk menjaga kebersihan udara di rumah, kita juga dapat memasang air purifier.
Selain kebiasaan di rumah, kita juga bisa mengurangi polusi udara saat di luar, kok. Caranya, dengan selalu mengenakan masker N95 saat beraktivitas dan beralih ke solusi yang lebih ramah lingkungan, yaitu kendaraan umum atau kendaraan pribadi bertenaga listrik.
Contohnya, untuk kamu yang lebih suka bepergian dengan motor, kamu bisa mencoba ALVA ONE atau ALVA CERVO. Kedua motor listrik buatan ALVA ini sudah 100% bebas dari bahan bakar fosil, sehingga tidak menyumbang polusi udara. Tapi, performa keduanya tetap bisa diandalkan.
ALVA ONE sangat cocok untuk perjalanan di dalam kota karena dapat menempuh jarak sejauh 70 km dengan top speed 90 km/jam dalam sekali isi ulang, apalagi dengan daya sebesar 4,8 kW. Sementara itu, untuk kamu yang suka traveling jarak jauh, pilihlah ALVA CERVO yang memiliki daya maksimum sebesar 9,8 kW, top speed 103 km/h, tiga driving mode, dan water resistance untuk melewati banjir.
Terbukti, polusi udara di Jakarta sudah semakin parah menurut pemantauan secara langsung dan paparan dari para ahli. Jika dibiarkan, fenomena ini akan semakin memperburuk kesehatan fisik dan mental kita.
Tapi, inilah saatnya kita menjalankan kebiasaan yang ramah lingkungan, mulai dari menghemat energi sampai memilih kendaraan tanpa bahan bakar fosil. Untungnya, ALVA hadir dengan dua pilihan motor listrik yang memiliki performa bagus untuk berbagai perjalanan: ALVA CERVO dan ALVA ONE. Penasaran? Yuk, pelajari kecanggihan keduanya di website ALVA dan jadwalkan test ride sekarang untuk membuktikannya!

Related Article
